Rezim Saudi Hindari Penyelidikan Internasional atas Krisis di Yaman
Arab Saudi mencoba dengan berbagai cara untuk menghindari penyelidikan internasional untuk menyelidiki kejahatan dan pembunuhan warga sipil yang telah dilakukan koalisinya dalam agresi ke Yaman.
Meskipun, masih ada kesunyian internasional atas tindakan pembantaian Arab Saudi terhadap warga di Yaman yang jelas-jelas melanggar hukum Internasional, ada beberapa organisasi internasional didukung oleh sejumlah negara yang meminta segera dilaksanakannya penyelidikan atas hal ini.
Belanda dan Kanada mendukung sebuah keputusan oleh Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memberi wewenang diadakannya penyelidikan internal
Namun Duta besar Arab Saudi untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, Abdul Aziz al-Wasel, mengelak dari penyelidikan dengan mengklaim bahwa negaranya mendukung penyelidikan, hanya saja waktunya tidak sesuai untuk penyelidikan internasional independen mengenai pelanggaran hak asasi manusia di Yaman.
“Kami tidak keberatan dengan penyelidikan itu sendiri, kami hanya mempertanyakan mengenai waktunya, apakah ini saat yang tepat untuk membentuk komisi internasional, dengan kesulitan di lapangan,” katanya kepada wartawan, Rabu (13/09) sebagaimana dikutip Daily Mail.
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Zeid bin Raad mengatakan Senin lalu bahwa PBB telah memverifikasi kematian setidaknya 5144 warga sipil sejak pecahnya konflik Yaman sementara organisasi sipil Yaman mengatakan bahwa jumlah korban tewas dan luka-luka sejak awal Konflik mencapai 50 ribu, setengahnya adalah anak-anak dan perempuan.
Pasukan koalisi pimpinan Saudi telah dipersalahkan karena membunuh warga sipil tak bersenjata di Yaman, sehingga banyak organisasi menuntut penyelidikan internasional yang cepat atas pelanggaran tersebut. (ARN)
ArrahmanNews
0 Komentar