Chapter 7 - a
Tokyo University-Pandangan Pertama
Cicicuit cicicuit , celoteh burung-burung kecil nan merdu saling bersaut mesra, memaksaku untuk segera membuka mata menyambut hari pertamaku di negeri sakura.
“huaaaahh, udah pagi kah ? cepat sekali rasanya !!!, huuuuu.. aku harus bergegas mandi, hari ini aku janji sama ka juan mau ke Tokyo University”
30 menit kemudian....
“Gas, agas. Jadikah kita ke kampus? Ayo buruan, jangan sampai kita kesiangan, kita harus on time !
“sip ka juan, agas siap ayooo kaaa,, wah aku exciting banget nih ka,, udah nggak sabar pengin ketemu nisa, upppppppppppp ke tokyo university maksudnya !!”
“Breakfast dulu gas,, udah aku siapin dimeja tuh,, ayoo lets goo!” sahut ka juan
“waaahh, ka juan seharusnya agas yang nyiapin nih,, jadi gak enak ngrepotin ka juan gini !, gomen ne ka juan” balasku
“take it easy,, gan udah biasa kok kak juan gini, kita hidup di negeri orang harus pandai pandai mengatur diri, kita harus bias mandiri,, apa-apa sendiri hahha” tutur ka juan
Kami berdua bergegas ke meja makan. dan lihat, maja makan penuh dengan makanan kahs jepang,,
“waaa kayaknya enak nih ka?,, ini dorayaki bukan ka ???,, hihi mau ngrasain ah makanan kesukaannya doaemon”
“hahhaha,,, yoiiii... eh tapi makan dulu nasinya...”jawab ka juan
“sippp kaaa,,, !!!
“waaaaaaaaaa,,, gak nyangka eank banget ka makananya ,, ka juan emang bener-bener jagoi masak !!!, perlu banyak-banyak belajar nih dari ka juan,, calon suami juga musti pandai masak ia kan ka juan?” tanyaku
“ ia gas, bener banget,, ketika istri mogok masak kita bisa gak perlu cemas jadinya” guarau kak juan
------------
“Okkk,,, Finish !!!alhamdulialah, terimasih tuhan telah memberikanku rizki berupa makanan enak ini J”
“Gas,, ayo kita naik sepeda ke universitasnya,, lebih cepat “
“baik ka,, (wahh aku bener-bener salut sama ka juan, walaupun kaya, dan punya mobil sendiri,, tapi ia lebih memilih memakai sepeda untuk ke kampus, benar-benar sosok mahasiswa yang sengat peduli dengan lingkunagan.
Dua buah sepeda yang telah terpakir di pelataran apartemen pun menjadi tunggangan kami, ketika kususuri sepanjang jalanan kota tokyo, tak henti-hentinya ku memuji betapa indahnya tokyo, orang-orang begitu ramai namun tertib, berbeda sekali dengan depok yang begitu semrawut dengan angkot, dan mobil pribadi orang-orang berduit.
Hatiku berdecak kagum, pandanganku berbinar dan tak kuasa air mata haru menetes membashi pipiku. Tuhan,, hari ini engkau mengizinkanku menginjakan kaki di universitas impianku. Universitas yang dulu mungkin hanya bisa aku lihat dari buku-buku atau mungkin internet, kini berwujud pasti tepat di depan mataku. Tepat di depan gerbang universitas tokyo kini aku bediri, masih tak percaya rasanya, namun ini nyata. Todai im coming !!!
“Kak juan, boleh minta tolong fotoin aku di sini ka ?”
“tentu,,,,,,,,!!!” sahut ka juan
“ini ka (Sambil menyerahkan SLR camera) “
“ 1 2 3 ....okkkkay “ tariak ka juan !!
“makasih ka juaaann (Anisa pasti kaget nih,, kalau aku kasih liat foto ini J)
Kulangkahkan kaki, dengan sikap tegap dan pandangan yang lurus kedepan, “ini bukan mimpi, ini bukan mimpi.. ini nyata aku benar-benar di Todai Sekarang”bisiku dalam hati. Ku perhatikan orang-orang sekeliling, mereka teersenyum ramah, aku yakin, aku memang pantas berada di tempat ini.
Ka juan membimbingku menuju bagian administrasi kampus, dan sesampainya disitu, aku langsung diberi pengarahan guna melengkapi prosedur ataupun berkas-berkas yang di butuhkan.
“Gas, aku ada janji ketemu dengan profesor siang ini, gak apa kan kalau aku tinggal dulu sebentar?, oia kalau ada apa apa, kamu hubungi aku pake hp ini,, kamu belum punya sim card sini kan?? (sambil memberikan hp ke agas)”
“ia ka gak apa-apa, makasih ya ka” jawabku
Ka juan pun beranjak pergi menemui profesornya, sedangkan aku masih mengurus registrasi, mungkins etelah ini aku juga akan bertemu dengan dosen pembimbingku disini. Dan benar saja,, aku langsung diajak bertemu dengan dosen pembimbingku, aku diantar oleh staf disana. Dosen pembimbingku bernama Prof. Satoshi. dia masih muda, mungkin berkisar 30 an tahun. Orangnya begitu ramah dan hangat,, aku begitu menyukainya, kemudian profesor satoshi menyuruh asistennya untuk menemaniku melihat-lihat bagaimana runang kelasku nanti !!! Deapartemen arsitektur tentunya !
Bersambung……………

0 Komentar