Jasmine Beever. ©Independent |
Remaja 16 tahun itu sempat dilarikan ke rumah sakit dan menerima perawatan selama 15 menit, namun nyawanya tetap tidak tertolong.
Menurut dokter, Beever menderita Peritonitis, di mana lapisan jaringan tipis dalam perut meradang karena dimasuki benda asing. Pada kasus Beever, rambut-rambut yang dimakannya terkumpul dalam saluran cerna dan menyumbat sistem pencernaan.
Selama bertahun-tahun, Beever memang memiliki kebiasaan menelan rambut. Awalnya, kebiasaan itu tidak memberi dampak tertentu, namun lama kelamaan rambut-rambut yang ditelannya menggumpal di lambung dan menyebabkan infeksi.
Kebiasaan ini disebut juga dengan sindrom Rapunzel atau Trichotillomania. Kondisi ini merupakan gangguan kontrol impuls yang menyebabkan penderitanya memakan rambut tanpa sadar. Biasanya hal ini dipicu oleh stress.
Kematian Beever mendatangkan duka mendalam bagi keluarganya khususnya sang ibu. Tidak ada yang menyangka gadis periang itu bisa meninggal secepat itu.
"Kami semua syok dengan kematian Jasmine," kata ibunya, seperti dilansir dari laman Independent, Rabu (20/9).
Tak hanya keluarga, teman-teman Beever juga turut bersedih. Mereka melakukan penggalangan dana untuk meringankan beban keluarga melalui situs berbagi Just Giving. Sejauh ini, mereka telah berhasil mengumpulkan 61,5 juta atau 170 persen lebih banyak dari target sebelumnya.
"Siapa pun yang mengenal Jasmine tahu betapa cantiknya gads itu. Dia memiliki semangat luar biasa. Tidak pernah ada aura suram di wajahnya dan dia selalu tersenyum kepada siapa pun, bahkan kepada orang yang tak dikenalnya. Dia selalu menawarkan bantuan kepada orang yang mengalami kesulitan dan memberi pelukan kepada teman-teman yang sedang bersedih," kenang teman-teman Beever. [pan]
Merdeka.com
0 Komentar