Menteri Kesehatan tak setuju Prabowo dorong program revolusi putih

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Hashim Djojohadikusumo bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, di Balai Kota, hari ini Kamis (26/10) untuk membahas program Revolusi Putih. Program Revolusi Putih yang dimaksud adalah asupan makanan untuk pelajar yang tergolong kurang mampu.

Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek usai dipanggil Presiden Joko Widodo mengaku tidak setuju dengan ide titipan Prabowo soal Program Revolusi Putih tersebut.

"Saya agak enggak setuju. Susu kalian tahu dari mana? Dari sapi. Cukup enggak sapi kita? 250 juta penduduk mesti dapat dari mana?" kata Nila di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (26/10).

Kementerian Kesehatan yang berafiliasi dengan Kemenko PMK ini, lanjut Nila menyebut susu sapi mengandung protein, lemak, dan juga glukosa (gula). Dia melihat, susu sapi bisa digantikan dengan ikan yang juga kaya protein.

"Kalau kita lihat konten dari susu, isinya protein, lemak, gula ada dalamnya.Bisa diganti ikan? Bisa. Ada ikan lele, nila, mujair, darat. Bukan buaya darat ya. Kita punya mujair, lele. Gampang," terangnya.

Nila menekankan, Indonesia memiliki banyak ikan. Karena itu, jangan mengharapkan daging atau susu untuk mendapatkan protein. "Jangan mengharapkan dari daging. Bu Susi sudah capek-capek nenggelemin kapal," lanjut dia.

Mantan Ketua umum Dharma Wanita Persatuan Pusat ini juga mengingatkan, asupan gizi manusia harus seimbang antara karbohidrat dan protein. Protein dan karbohidrat sebetulnya terkandung dalam kacang hijau dan nasi.

"Tentu kita saya kira begitu banyaknya tanaman. Kurang begitu setuju kalau susu saja. Gizi itu seimbang. Karbohidrat berapa, protein berapa. Kacang hijau, nasi ganti jagung," tuntasnya. [bal]
Previous
Next Post »
0 Komentar