Eggi Sudjana: Habib Rizieq Dibutuhkan Untuk Pilkada 2018 Serentak Nanti

Habib Rizieq Syihab dijadwalkan pulang ke Indonesia dari Arab Saudi pada 21 Februari 2018 mendatang. Kepulangan Rizieq demi menyambut agenda politik Pilkada serentak 2018.

Seperti itulah yang dikatakan pengacara Rizieq sekaligus kuasa hukum Persaudaraan Alumni 212 Eggi Sudjana. Menurut Eggi, Rizieq diminta pulang lantaran pihaknya butuh masukan terkait Pilkada 2018.

"Habib tidak pernah minta mau pulang, menjaga hal-hal yang tidak diinginkan seperti ini. Yang maunya Habib pulang kita, kita maunya habib pulang karena pemimpin itu mesti ada di antara kita, jangan di luar seperti ini, sementara situasi untuk keputusan-keputusan politik begitu banyak," ucap Eggi di Masjid Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (27/1/2018).

"Hari ini saja kalau dikaitkan dengan pilkada, 170-an Kabupaten/Kota dan 17 provinsi, itu besar sekali. Kepentingan kita apa? Kita adalah pemilik hak suara sebagai komunitas umat Islam. Masa jadi penonton aja dan kita dipimpin oleh orang-orang yang nggak bener?" imbuh dia.

[post_ads]

Dalam memilih pemimpin, termasuk di Pilkada 2018, Eggi merujuk satu ayat Alquran dalam Surah At-Taubah, yaitu ayat 23. Kurang lebih intinya, menurut Eggi, bicara soal kafir, iman, dan kezaliman. Menurut dia, masyarakat mesti mengedepankan iman agar tidak zalim.

Paham-paham seperti di atas itu yang menurutnya perlu langsung disampaikan pemimpin umat. Kehadiran Rizieq disebutnya sangat diperlukan jelang Pilkada 2018.

"Jadi kita perlu Habib, yang didengar suaranya oleh seluruh komunitas dan sudah dibuktikan setidaknya ada 7,4 juta orang dengar. itu yang baru terkontrol dalam arti terkoordinasi. Bagi yang belum di pelosok desa, yang nggak bisa datang, nah kan makanya perlu habib di sini," tutur dia.


Soal arah politik, Eggi menyebut Rizieq sudah pernah menyampaikannya. Dia mengatakan Rizieq melarang pengikutnya memilih partai-partai pendukung terpidana kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI 2017 lalu.

"Jelas sekali partai-partai yang dulu mendukung penista agama atau dukung Ahok jangan dipilih. Tegas, itu amanahnya Habib Rizieq," sebutnya. (gbr/tor/detik)

Previous
Next Post »
0 Komentar