Menko Puan Maharani Setuju Jokowi Kirim BEM UI Ke Asmat

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani sepakat dengan usul Presiden Joko Widodo untuk mengirim mahasiswa langsung ke Asmat, Papua. Tujuannya agar mahasiswa bisa melihat kondisi riil bahwa pemerintah sudah bekerja.

Pernyataan itu disampaikan menanggapi 'kartu kuning' yang dilayangkan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia kepada Presiden Jokowi.

"Seperti Presiden sampaikan mungkin ada baiknya juga teman-teman bem ini melihat langsung wilayah-wilayah tersebut," ujar Puan di Kemayoran, Jakarta, Minggu (4/2).

Jokowi sebelumnya mengaku akan mengirimkan pengurus BEM UI untuk ikut melihat kondisi warga di Asmat.

"Mungkin nanti saya akan kirim semua ketua dan anggota di BEM untuk ke Asmat, dari UI," kata dia, di Situbundo, Jawa Timur, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (3/2).

Usulan itu muncul setelah Ketua BEM UI Zaadit Taqwa memberikan kartu kuning kepada Jokowi tanda peringatan terkait penanganan gizi buruk di Asmat, Papua, saat acara Dies Natalis Ke-68 UI di Balairung UI, Depok, Jumat (2/2).

Puan menjelaskan, Pemerintah sudah turun sejak lama di wilayah wabah campak dan gizi buruk itu.

"90 persen negara sudah hadir di sana dengan semua kementerian dan lembaga datang ke sana memperbaiki jalan, jembatan rakyat dan lain-lain," aku dia.

Upaya yang dilakukan Pemerintah menurutnya tak cuma untuk jangka pendek, melainkan juga berkaitan dengan persoalan jangka menengah dan panjang. Bentuknya, kata Puan, perbaikan pola hidup masyarakat setempat, seperti kebersihan dan sanitasi serta ketersediaan air bersih.

"Bagaimana mereka bisa menjaga kebersihan, jadi kita buatkan sanitasi atau air bersih yang ada di sana untuk bisa memperbaiki pola hidup mereka semua kementerian/lembaga datang ke sana bukan hanya datang kemudian ditinggal," jelasnya.

"Mereka harus melihat banyak sekali persoalan di Indonesia ini yang harus dilakukan bersama-sama bahwa sebagai mahasiswa itu ingin melakukan suatu kritikan, saya berharap itu kritikannya kritikan membangun," tutup dia. (arh/cnnindonesia)

Previous
Next Post »
0 Komentar