Moeldoko Sebut Kalau Saya Beri Informasi Penuh, Mungkin Semua orang akan Salut pada Pak Presiden

'Kartu Kuning Jokowi: Tidak Pantas, Wajar, atau Kreatif?' menjadi tema Mata Najwa pada Rabu (7/2/2018).

Berbeda dari biasanya, beberapa narasumber kali ini adalah para perwakilan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia.

Misalnya saja dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan dari Universitas Trisakti.

Selain itu, ada juga narasumber lain, misalnya Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Natsir, Anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P Adian Napitupulu, Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Desmond J. Mahesa, serta Anggota DPR RI Fraksi PAN Ahmad Yohan.

Beberapa cuplikan Mata Najwa pun ditayangkan pada akun Twitter resmi Mata Najwa (@MataNajwa).

Satu di antaranya adalah cuplikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, yang menganggap aksi kartu kuning Jokowi sebagai hal yang biasa.

"Begini persoalannya, saya pikir ada sesuatu yang kurang dalam pemerintahan kita ini adalah memberikan informasi penuh kepada masyarakat Indonesia," tutur Moeldoko.

"Kalau saya beri informasi penuh, mungkin semua akan salut kepada Pak Presiden (Jokowi)," tambahnya.


Sementara itu, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI sendiri menyatakan bahwa mereka menolak uang pemerintah untuk berangkat ke Asmat.

"Rencana mengunjungi Asmat sudah ada sebelum aksi kartu kuning, namun memang pengumpulan dana baru dilakukan setelah aksi," ucap Zaadit. (TribunWow/Maria Novena Cahyaning Tyas)

Previous
Next Post »
0 Komentar