Hanura Menilai orasi Prabowo di aksi bela Rohingya politis
Kredibel Times - Wasekjen Partai Hanura Dadang Rusdiana menilai, kritik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto atas upaya pemerintah membantu etnis Rohingya bermuatan politis. Dadang menyindir Prabowo bahwa yang dibutuhkan negara saat ini bukan hanya orasi politik tetapi kerja nyata membantu pemerintah.
"Ya saya kira orasi itu lebih ke politis. Yang dibutuhkan sekarang ini bukan sekadar orasi politik, tapi kerja nyata," kata Dadang saat dihubungi merdeka.com, Senin (18/9).
Sebenarnya, Dadang tak mempermasalahkan kritik Prabowo sebagai pihak oposisi pemerintah. Namun, dia mengingatkan, Prabowo dan Gerindra tidak hanya bisa mengkritik, tapi juga bersedia mendukung kinerja pemerintah.
"Oposisi boleh mengkritik tetapi tentunya harus berbasis data yang benar. Kalau Pemerintah sudah bekerja mari kita dukung bersama," pungkasnya.
Diketahui, Ketua Partai Umum Gerindra Prabowo Subianto mengimbau agar jangan selalu membicarakan mengenai senjata untuk membantu etnis Rohingya. Pernyataan tersebut disampaikan dalam aksi bela Rohingya di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Prabowo mengatakan, agar memperkuat diri sendiri terlebih dahulu untuk dapat membantu orang lain.
"Dari saya di sini mengimbau jangan selalu cepet-cepet bicara senjata. Kita harus dengan sejuk dengan tenang tapi kita memperkuat diri supaya orang denger kalau kita bicara," katanya, Sabtu (16/9).
"Kalau kita miskin, kita tidak didengar saudara-saudara sekalian (soraknya). Mau kirim senjata bagaimana? beli senjata aja tidak bisa?," tambah Prabowo.
Prabowo mengungkapkan, perekonomian negeri ini yang dinilai masih memiliki hutang. Bahkan, dia juga menuturkan, untuk pembiayaan yang bersifat rutin pun negara masih meminjam.
"Terus terang saja negara kita dalam keadaan sekarang tidak punya uang karena kita hutang terus. Untuk biaya rutin kita pinjam uang," tuturnya. [rnd]
Merdeka
0 Komentar