Status HOAX Terakhir ASMA DEWI Sebelum Ditangkap
Polisi menangkap Asma Dewi atau AD di Kompleks AKRI atau Polri, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Jumat 8 September 2017. Ia diduga terlibat dalam kelompok penyebar ujaran kebencian lewat media sosial, Saracen.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto memastikan, pihaknya akan mendalami adanya fakta tersebut. Karena itu, sampai saat ini, Asma Dewi masih diinterogasi.
"Itu jadi salah satu poin kami nanti untuk mendalami. Kami tidak boleh berandai-andai, kami harus periksa dulu," kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/9/2017).
Setyo mengatakan, Asma Dewi dalam akun Facebooknya juga kerap mengunggah konten yang berbau ujaran kebencian.
"Tapi yang jelas mereka melakukan ujaran kebencian yang menurut penyidik layak untuk ditindak, ternyata dia mempunyai aliran dana ke Saracen," ucap Setyo.
Penelusuran Liputan6.com, dalam akun Facebooknya dengan nama Asma Dewi Ali Hasjim tertulis status terakhirnya sebelum ditangkap polisi. Dalam tulisan yang diunggah pada 7 September 2017, sehari sebelum ditangkap, Asma Dewi mengucapkan syukur atas langkah Arab Saudi terkait tragedi Rohingya.
"ALHAMDULILLAH, Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman bin Abdullah bin Abdul Aziz Al Saud melakukan kerja sama dengan pemerintah Bangladesh untuk membuka perbatasan Myanmar-Bangladesh, lalu pengungsi Muslim #Rohingya akan dirawat oleh Arab Saudi. Lima puluh ton makanan dan obat telah dikirim ke perbatasan Bangladesh-Myanmar.
Jazaakumullahu khairan Raja Salman, Engkau seringkali gerak cepat, 'silent operation' tanpa koar koar di Media." Demikian tulisan Asma Dewi.
Unggahan tulisan tersebut pun mendapat sambutan dari rekannya. Ada 311 teman yang menyukai postingan Asma Dewi tersebut.
LIPUTAN6
0 Komentar