Setelah
Sandi berkeliling pulau untuk mengetahui potensi wisata dan seluk beluk serta sejarah di Pulau Bidadari yang jaraknya kurang lebih hanya 20 menit perjalanan dari Dermaga Marina, Ancol, Jakarta.
Satu titik wisata yang dikunjungi Sandi adalah pohon yang kerap digunakan berfoto oleh para pengunjung pulau.
“Ini namanya pohon jodoh pak,” kata pemandu wisata, saat menjelaskan satu-satu seluk beluk Pulau Bidadari kepada Sandi, Senin (29/1).
Pohon Jodoh adalah dua pohon yang menyatu satu sama lain. Pohon itu cukup populer di kalangan muda-mudi karena dipercaya siapa saja yang berfoto di pohon tersebut, bisa mudah mendapatkan jodoh.
[post_ads]“Yang belum punya jodoh, ayo dong foto. Tapi kalau sudah punya jangan. Pulau ini banyak cinta-cintanya yah,” kata Sandi menanggapi ucapan pemandu wisata itu.
Sandi kemudian diajak berfoto oleh jajaran stafnya di lokasi itu. Dia juga berkesempatan berfoto dengan awak media di lokasi yang sama.
“Ini patung kok enggak ada namanya, namanya mana?,” kata Sandi sambil mendekati salah satu patung.
Salah satu stafnya menyebut bahwa di Pulau Bidadari memang terdapat 25 patung tanpa nama. Patung-patung itu dipajang untuk mempercantik pulau.
Sandi lalu meminta pengurus di Pulau tersebut untuk menamai patung-patung itu sesuai tema.
“Namain dong, apa kek. Raffles, Daendels. Eh jangan deh itu kan tanam paksa,” kata Sandi sambil mengelus salah satu patung berkumis.
“Ini pakai nama, kan sejarah pulau ini bagus. Bisa buat edukasi juga,” katanya.
Setelah berkeliling, Sandi mengadakan rapat dengan staf dan pengelola pulau yang hadir (cnnindonesia)
0 Komentar