Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku belum memikirkan penanggulangan termasuk naturalisasi sungai guna menyiasati luapan Sungai Ciliwung yang saat ini menggenangi beberapa titik di Jakarta.
Anies mengaku akan melakukan evaluasi di titik-titik itu saat air telah surut dan bencana banjir terhenti.
“Sekarang kami monitor, baru nanti satu-satu (titik banjir) kami evaluasi ketika banjir sudah surut,” kata Anies di Balai Kota, Jakarta, Selasa (6/2).
Saat ini, lanjut Anies, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lebih fokus pada pengamanan korban banjir di setiap titik di Jakarta. Dia juga belum mau membicarakan perihal normalisasi atau naturalisasi untuk menghalau banjir di kemudian hari.
“Nanti lah, ini orang lagi pada ngungsi masa ngomongin geser (warga),” kata Anies.
[post_ads]“Yang penting sekarang pengungsi dapat bangunan cukup untuk ngungsi, makanan cukup, (penanggulangan banjir) di tangani satu-satu,” kata dia.
Anies pada tahun lalu sempat menggagas istilah normalisasi sungai. Itu disampaikan Anies saat sejumlah tanggul di Jakarta termasuk tanggul di Jatipadang, jebor akibat hujan deras.
Naturalisasi sungai yang dimaksud Anies berbeda dengan normalisasi sungai.
Anies saat itu mengatakan, naturalisasi sungai tidak akan menggusur rumah warga di bantaran sungai, melainkan hanya menggeser rumah warga.
“Itu dua hal yang berbeda. Penanganannya juga berbeda. Kemarin hujannya terjadi di Jakarta, sekarang hujannya terjadi di hulu dan airnya ke Jakarta. Makanya evaluasi nanti dilakukan setelah air surut,” kata dia. (wis/cnnindonesia)
0 Komentar