Alexis Bayar Pajak Rp 30 Miliar/Tahun, Anies sebut Kami Ingin Uang Halal


Pihak pengelola Hotel dan Griya Pijat Alexis mengaku membayar pajak kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp 30 miliar per tahun.

Meskipun memberikan pendapatan cukup besar kepada Pemprov DKI Jakarta, menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pendapatan yang diterima dari hasil praktik ilegal dan melanggar hukum, tidak berkah.

"Kami ingin uang halal. Kami ingin dari kerja halal. Tidak berkah," tutur Anies kepada wartawan, Selasa (31/10/2017).

Bagi DKI Jakarta, lanjutnya, seberapa pun pemasukan, tetapi apabila cara yang digunakan tidak sesuai prosedur atau menabrak aturan, maka tidak ada artinya.

"Bagi daerah seperti Jakarta ini, pemasukan dari mana tidak ada artinya dibanding dengan tegaknya aturan dan perda-nya ada," papar Anies

Seperti ini Kondisi Alexis

Manajemen Hotel dan Griya Pijat Alexis mengajak seluruh wartawan menuju tempat spa yang berada di lantai 7 Hotel Alexis.

Langkah tersebut diambil untuk melihat langsung lokasi yang diduga menjadi tempat praktik asusila.

Setibanya di lantai 7, awak media langsung menuju kamar yang berada di lantai bawah melalui anak tangga.

Para pewarta sempat tidak bisa mengakses kamar-kamar tersebut dan baru berhasil setelah pihak manajemen ikut menemani.

Adapun lorong menuju kamar bernuansa remang-remang. Hanya ada beberapa lampu dengan cahaya yang temaram.

Sementara di tiap sisi lorong terdapat kamar yang berbaris dimana jumlahnya mencapai 26 unit untuk digunakan para pelanggan.

Pada saat awak media melihat salah satu kamar, kesan mewah langsung terpancar dengan jelas.

Bagaimana tidak, dalam sebuah kamar yang berukuran sekira 3 x 6 meter tersebut ada berbagai macam fasilitas.

Belum lagi dengan desain interior yang menambah kesan cantik dan elegan dari bangunan kamar.

Terdapat bebatuan di antara lantai yang dipijak para pengunjung.

Ditambah lagi ada tanaman hias yang semakin menambah kesan asri di dalam ruangan.

Bahkan kamar dengan kategori eksklusif terdapat fasilitas bath tub di dalamnya.

Sementara fasilitas lainnya seperti tempat tidur, sofa, televisi, kamar mandi dan lain-lain.

Sementara di kamar lainnya memiliki konsep yang berbeda satu dengan sebelumnya.

Kamar tersebut memiliki ukuran yang lebih dan tidak memiliki bath tub di dalamnya.

Sofa pun tidak ada di dalam kamar tersebut.

Namun ketika menyusuri sebuah lorong, ada anak tangga menuju ke lantai bawah.

Sayangnya para pewarta tidak bisa mengakses karena dijaga oleh pihak keamanan.

Petugas tersebut hanya mengatakan bahwa yang ada di lantai bawah sedang dalam proses renovasi.

Fasilitas kamar dengan bath tub di dalamnya dikenakan biaya Rp 400.000 per jam.

Sementara untuk kamar lainnya yang tidak memiliki bath tub Rp 300.000 per jam.

Jumlah itu belum termasuk Rp 180.000 untuk massage.

Tak semua dicabut
Previous
Next Post »
0 Komentar