Dia menggunakan cairan vagina sendiri untuk dicampur dengan parfum wangi dan dikenakan di bagian tubuhnya. Dalam tulisan yang di-posting-nya di Cosmopolitan, Ramirez mengatakan kalau pada dasarnya perempuan hanya perlu menggunakan jari untuk mengoleskan parfum alami pada titik denyut nadi.
”Pakai jari Anda untuk mengambil cairan itu, kemudian oleskan pada nadi di tangan, leher, dan belakang telinga,” katanya.
Tetapi bagi Ramirez, itu agak tidak beradab dan jorok. Demi membuatnya lebih ”ramah” dia meminta rekannya yang bekerja sebagai pembuat parfum home-made untuk membuat aroma khusus yang tidak terkait dengan parfum-parfum yang dijual di pasaran.
”Pada dasarnya, saya lebih memilih parfum mahal daripada parfum alami aroma organ intim ini. Tetapi, apa salahnya mencoba?” katanya. Dikatakan Ramirez dari literatur yang dibacanya aroma vagina sudah dimanfaatkan oleh pelacur Eropa abad pertengahan. Mereka mengoleskannya di belakang telinga, leher, dan di belahan dada mereka.
Setelah berhasil mendapatkan dua botol mini parfum buatan sendiri, Ramirez pun siap mencobanya. Manajer media sosial berusia 20 tahun itu kemudian menerima ajakan temannya untuk double date.
Sebelum berangkat berkencan, wartawan yang berbasis di Los Angeles, AS, itu mengoleskan parfum home-made dan menambahkan olesan cairan organ intimnya di bagian nadi tubuh.
Malam itu, kata Ramirez, semua berjalan lancar dan menyenangkan. Dia beberapa kali mencium bagian nadi tangan untuk memastikan baunya tidak aneh. Lelaki kencan butanya itu dikatakan Ramirez tidak pernah jauh dari dirinya. Bahkan dalam salah satu kesempatan, lelaki itu mengigit tangannya. ”Saya tidak bisa menahannya. Bau kamu itu loh,” kenang Ramirez.
”Sisa malam itu kabur, tapi komentar dan tindakannya adalah indikator bagus yang membuat parfum saya mungkin bekerja.” Keesokan harinya dia mengoleskan kembali parfum home-made dan melapisinya dengan cairan organ intimnya. Dia kemudian pergi ke McDonald's langganan untuk membeli sarapan.
Yang tidak pernah disangkanya adalah, kasir McDonald's langganannya itu tiba-tiba berperilaku lebih baik dari sebelumnya. ”Dia bisanya hanya menerima pesanan saya tanpa senyum atau sapaan sama sekali. Namun, pagi itu, dia menyapa saya dengan baik dan bertanya mengenai kabar saya,” ujarnya.
Beberapa hari kemudian, Ramirez memakainya kembali untuk kencan dengan teman seorang teman. Kencan itu berlangsung sukses. Meski tidak ada indikator kalau parfum itu menarik perhatian teman kencannya.
Tetapi, tak lama setelah mereka berpisah, teman kencannya itu mengirimkan SMS mengatakan kalau dia sangat senang bertemu dengan Ramirez dan berharap bisa bertemu lagi. (*)
(tia/Daily Mail/ce1/JPC)
0 Komentar