Showing posts with label Pendidikan. Show all posts
Showing posts with label Pendidikan. Show all posts

Lowongan Kerja Rumah Sakit UGM - Medis & Non Medis D3 / S1 - Januari 2018

Add Comment
Lowongan kerja Januari 2018 Rumah Sakit UGM - Pada awalnya UGM memiliki Rumah Sakit sebagai tempat pendidikan calon dokter dan dokter spesialis. Rumah Sakit tersebut tersebar di beberapa tempat yaitu: Pugeran, Mangkubumen, Mangkuwijayan, Mangkuyudan, Jenggotan. Saat itu UGM satu-satunya Universitas yang mempunyai Rumah Sakit Pendidikan sendiri.
Info Penerimaan CPNS 2018 - Pada awal didirikan RS UGM diberi nama Hospital Akademik. Kata hospital dipilih dengan idealisme bahwa rumah sakit ini bisa menjadi tempat yang nyaman bagi orang sakit, tempat dimana orang sakit dilayani oleh tenaga-tenaga yang ramah dan tempat yang nyaman bagi siapapun yang bekerja dan berkunjung ke RS UGM ini. Kata akademik mencerminkan Tridharma Perguruan Tinggi, dimana rumah sakit ini didirikan untuk memberikan pelayanan yang unggul kepada masyarakat sebagai bagian pengabdian masyarakat yang didukung oleh aktivitas pendidikan dan riset yang unggul pula. Selain layanan prima, dengan menjaga keselamatan pasien, dokter dan SDM kesehatan lain maka yang dihasilkan juga berkualitas unggul.
Info Loker Januari 2018 Rumah Sakit UGMRS UGM ini dibangun secara bertahap sesuai dengan strategi pertumbuhan dalam pembangunan dan pengembangannya dengan dana APBN Kemendikbud. RS UGM didesain dengan konsep mendasar pelayanan kesehatan terpadu dan terintegrasi dalam klaster-klaster dengan multiprofessional team work dan sistem pendidikan klinik “interprofessional and transprofessional”.

Lowongan Kerja Rumah Sakit UGM
Medis & Non Medis D3 / S1 - Januari 2018

RS UGM membuka kesempatan kepada putra-putri terbaik Indonesia dengan integritas serta komitmen tinggi untuk bergabung dan berkarir bersama kami dengan mengisi Lowongan Kerja 2017 Terbaru pada posisi sebagai berikut :




Sumber

Masalah Sosial di Indonesia "Pengangguran"

Add Comment
PENGANGGURAN


Tentu istilah ‘Pengangguran’ bukan hal asing lagi di telinga. Padanan kata ini adalah Tuna Karya yang merujuk pada seseorang yang tidak memiliki pekerjaan sebagai penghidupan atau sedang dalam masa mencari pekerjaan yang layak. Pengangguran ini bukan permasalahan baru. Pengangguran bukan persoalan personal melainkan permasalahan bangsa. Jumlah pengagguran merupakan indikasi sederhana untuk mengukur tingkat kesejahteraan suatu Negara. Jika pengagguran tinggi maka konsumsi akan rendah dan ini jelas buruk. Maka itu, pemerintah harus memikirkan cara mengatasi pengagguran. Pengangguran adalah hal buruk yang harus segera diatasi di Indonesia, agar segala dampak negatifnya pun bisa dihindari. Kemiskinan adalah akibat utama dari masalah pengangguran. Walau awalnya memiliki banyak uang, orang yang menganggur dalam waktu lama tentu akan menjadi miskin secara perlahan. Dari kemiskinan tersebut, akan timbul masalah lain seperti tindak kriminal yang semakin banyak, meningkatkan jumlah pengemis atau gelandangan. Secara individu, orang yang menganggur tentu akan stres dan depresi. Tak hanya karena tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup, ia bisa saja akan dikucilkan oleh masyarakat.

A.    PROGRAM UNTUK MENANGGULANGI PENGANGGURAN
Kegiatan wirausaha adalah salah satu cara mengatasi pengangguran terdidik yang banyak dilakukan oleh para pemerintah daerah. Indonesia tidak hanya memiliki pengangguran tidak terdidik, tetapi juga pengangguran terdidik yang telah mengenyam pendidikan tinggi. Ini diakibatkan oleh tidak seimbangnya jumlah lapangan kerja dengan arus tenaga kerja yang semakin lama semakin bertambah banyak ditambah lagi dengan banyaknya lulusan dari tahun ketahun yang menyebabkan semakin sulitnya persaingan dalam memperoleh pekerjaan. Adapun bursa tenaga kerja biasanya diselenggarakan di kampus-kampus, dengan tujuan untuk mengurangi jumlah lulusan baru yang menganggur. Setelah lulus dari pada lelah mengirimkan surat lamaran ke sana kemari tanpa hasil yang berarti, sebaiknya pengangguran muda Indonesia mulai berpikir untuk menjadi pengusaha muda, hal ini adalah salah satu cara yang paling efektif untuk mengurangi pengangguran. Jadi para mahasiswa diberi sosialisasi tentang wirausaha dan diarahkan bagaimana menjadi wirausahawan yang baik.
Sedangkan untuk pengangguran yang tidak mengenyam pendidikan dapat mengikuti pelatihan kerja. Mereka seharusnya mau mengikuti berbagai pelatihan kerja yang diadakan oleh Dinas Tenaga Kerja setempat. Biasanya, Dinas Tenaga Kerja memiliki pusat pelatihan kerja yang bisa membantu menambah keterampilan pencari kerja. Pelatihan kerja biasanya diadakan di berbagai bidang, seperti bidang teknik, administrasi, dan sebagainya. Dengan dibekali ilmu dari pelatihan kerja, mereka yang tidak sempat mengenyam bangku kuliah pun dapat lebih siap masuk ke dunia kerja. Pelatihan kerja sendiri dapat dimaknai sebagai sebuah kegiatan memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan. Penganggur dengan keahlian lebih besar berpeluang mendapatkan pekerjaan dibandingkan mereka yang kurang memiliki keahlian. Ini karena perusahaan-perusahaan lebih memilih untuk mempekerjakan orang dengan keahlian, agar tidak perlu repot-repot melatihnya lagi. Dan mereka yang memiliki keahlian juga akan lebih mudah mendirikan usaha baru atau usaha rumahan yang dapat mereka kembangkan sendiri. Hal inilah yang mesti didukung oleh pemerintah.  Mendukung kegiatan wirausaha walau sekecil apa pun skalanya dan mengoptimalkan pembangunan berbasis sistem padat karya. Dukungan yang bisa dilakukan pemerintah dengan cara mendampingi pelaku usaha terutama pelaku usaha pemula. Pemerintah diharapkan mendirikan suatu lembaga bantuan kredit atau langsung bekerja sama dengan bank-bank tertentu untuk memberikan kredit pada masyarakat yang kurang mampu. Kredit tersebut diharapkan dapat membantu mereka untuk mendirikan suatu usaha, misalnya UKM atau sejenisnya.

B.     ALASAN
Salah satu penyebab pengangguran di indonesia adalah karena kurangnya lapangan kerja, sedangkan arus tenaga kerja semakin lama semakin banyak, dengan adanya kegiatan wirausaha maka akan tercipta pengusaha baru yang artinya pengusaha tersebut akan membuka lapangan kerja baru sehingga akan semakin mengurangi jumlah pengangguran di indonesia,  selain itu wirausaha bukan hanya solusi cara mengatasi pengangguran di tanah air tetapi juga merupakan sebentuk usaha untuk meningkatkan perekonomian Indonesia karena semakin banyak pengusaha, maka semakin kuat perekonomian di negara kita.

C.    LANGKAH-LANGKAH
-          Mensosialisasikan kepada pengangguran tersebut agar memahami tentang keuntungan mendirikan usaha sendiri dan memberikan pengarahan tentang cara membangun dan mengatur usaha mereka sendiri.
-          Memberikan pelatihan-pelatihan di bidang wirausaha, seperti pelatihan keterampilan, misalnya kursus menjahit, pelatihan membuat kerajinan tangan, atau BLK (Balai Latihan Kerja) yang  didirikan di daerah-daerah. Dengan pelatihan diharapkan penganggur lebih cerdas serta dapat menjalankan usahanya dengan lebih optimal dan bertanggung jawab.
-          Memberikan pinjaman-pinjaman tanpa agunan dan tanpa bunga. Dengan adanya pinjaman maka pengangguran itu mempunyai modal untuk mendirikan usaha. Dan memberi kemudahan kepada mereka yang hendak meminta pinjaman sebagai modal kerja.
-          Memotivasi mereka agar tidak putus asa dan meyakinkan  bahwa mereka juga dapat menciptakan lapangan kerja sendiri.

D.    SASARAN PROGRAM DAN ORANG YANG TERLIBAT
Sasaran dari program ini adalah pengangguran muda atau sarjana muda yang belum memiliki pekerjaan dan belum berpengalaman dalam bekerja atau membangun usaha. Hal ini dilakukan agar seseorang tidak menganggur terlalu lama, karena pengangguran menahun biasanya sudah tidak lagi berusaha mencari pekerjaan atau berusaha mencari bidang usaha yang bisa digeluti. Mereka cenderung putus asa, malas, dan merasa rendah diri. Jika sudah begini, usaha apa pun yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi pengangguran akan sia-sia.
Pihak-pihak yang terlibat meliputi pemerintah yang harus mendukung dan membantu pengangguran mendapatkan modal dengan mendirikan suatu lembaga bantuan kredit atau langsung bekerja sama dengan bank-bank tertentu untuk memberikan kredit pada masyarakat yang kurang mampu. Kredit tersebut diharapkan dapat membantu mereka untuk mendirikan suatu usaha, misalnya UKM atau sejenisnya.
Keluarga dan masyarakat juga terlibat secara tidak langsung mengatasi pengangguran. Dengan dukungan semangat dari keluarga, sang pengangguran tidak akan serta merta merasa lelah mencari solusi untuk mendapatkan pekerjaan serta penghasilan. Adapun masyarakat berperan untuk mendorong peningkatan latihan kerja. Keterampilan kerja harus diperbaiki sebab dengan demikian bisa membantu memenuhi kebutuhan industri modern.

E.     WAKTU PELAKSANAAN
Program ini harus dilaksanakan secepatnya sebab mengingat semakin banyaknya pengangguran di indonesia, adanya pengangguran akan mengurangi pendapatan masyarakat sehingga berakibat tingkat kemakmuran negara juga berkurang. Pengangguran juga dapat menimbulkan berbagai masalah ekonomi dan sosial, masalah konsumsi, kesehatan, serta prospek pembangunan di masa yang akan datang.

F.     TEMPAT PROGRAM DILAKSANAKAN
Program tersebut akan dilaksanakan di desa-desa karena kebanyakan di pedesaan lapangan kerja sulit ditemukan. Selain itu didesa juga banyak sumber daya alam yang dapat diberdayakan atau dimanfaatkan untuk dijadikan sebagai modal untuk menciptakan usaha kreatif baru, seperti usaha makanan, minuman dan kebutuhan lainnya agar desa tersebut dapat menjadi desa mandiri serta dapat menggalakkan pembangunan berbasis sistem padat karya. Jadi,selain dapat mengurangi pengangguran program ini juga dapat meningkatkan produktifitas sebuah desa.


Masalah Sosial di Indonesia "Anak Jalanan"

Add Comment
“ANAK JALANAN”


Seperti ditengarai banyak kalangan, umumnya anak jalanan luput dari perlindungan hukum sehingga mereka rentan menjadi korban kejahatan. Namun pada beberapa kasus, justru anak jalanan yang menjadi pelaku tindak kejahatan yang dapat mengancam keamanan atau setidaknya mengganggu kenyamanan orang lain. Hingga sekarang pun, penanganan anak-anak jalanan masih menjadi sorotan, terutama terkait dengan makin bertambahnya jumlah mereka yang merambah di beberapa titik strategis kota seperti di tempat-tempat pemberhentian angkutan umum atau di simpang jalan-jalan besar. Bahkan, mereka tidak jarang melakukan praktik pemerasan kepada para pengguna jalan jika permintaan mereka tidak dipenuhi.
Persoalan di atas menjadi sangat serius mengingat banyak pihak yang mengeluhkan soal perilaku anak jalanan. Hal itu merupakan sebuah problem sosial yang harus segera dituntaskan sepadan dengan masalah-masalah sosial lain seperti pengangguran, kemiskinan, dan kebersihan lingkungan. Setidaknya ada tiga hal yang barangkali bisa menjelaskan mengapa anak-anak turun ke jalan. Pertama, faktor kemiskinan. Alasan itu memang terkesan klasik dan menjadi kambing hitam semua persoalan sosial mulai dari ciblek, PSK, penjahat, atau gelandangan. Akan tetapi, kemiskinanlah yang mendorong mereka turun ke jalan. Kedua, masalah lingkungan. Tempat tinggal seorang anak akan sangat memengaruhi pola pergaulannya. Dari lingkungan itu pula, kita akan segera tahu motif dasar mengapa anak turun ke jalan-jalan.
Situasi lingkungan yang keras, kumuh, dan jorok sangat memungkinkan seorang anak menjadi tidak betah hidup di rumah lalu melarikan diri ke jalanan. Ketiga, figur orang tua bukan sebagai sosok teladan. Berbagai interaksi dengan anak jalanan menunjukkan keluarga yang orang tuanya broken home, anak-anaknya sangat potensial turun ke jalan. Perilaku menyimpang yang dipertontonkan orang tua membuat anak kehilangan figur idola. Dengan pelbagai faktor yang mengiringinya, persoalan anak jalanan menjadi problem yang sangat pelik bagi kota-kota besar di Tanah Air. Kendati sudah banyak LSM yang memberikan dampingan, kenyataannya dari hari ke hari jumlah anak jalanan tidak semakin berkurang, malah makin bertambah dan variatif. Saya pikir, akar persoalan anak jalanan sangat bergantung pada keseriusan anak-anak jalanan itu sendiri untuk kembali ke masyarakat dan tidak lagi mencari kehidupan di jalanan. Kedua, kesungguhan semua pihak, khususnya aparat kepolisian dan para tenaga LSM, sebaiknya lebih optimal dalam menangani permasalahan anak jalanan. Penanganan anak jalanan tidak akan sekusut seperti sekarang andai sejak awal pihak-pihak yang terlibat dalam upaya pemberdayaan anak jalanan, selain niat yang tulus, mereka sendiri perlu diberi pelatihan dalam sebuah wadah yang dikelola secara profesional dalam rangka menanamkan penyadaran kepada anak-anak jalanan yang sering benar mengganggu ketenteraman orang lain.

     A.    PROGRAM UNTUK MENANGGULANGINYA
Kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut antara lain adalah melakukan asesment yang bekerjasama dengan berbagai lembaga masyarakat, Dinas Sosial dan kepolisian yang bertujuan untuk mengurangi populasi anak jalanan. Asesment yang dilakukan berupa pendataan anak jalanan, mengindentifikasi korban kekerasanmelalui teknik wawancara secara persuasif, menarik anak jalanan yang terspaksa bekerja dijalan dengan tetap memperhatikan hak anak-anak, melakukan penegakan hukum terhadap anak jalanan, melakukan program pemberdayaan keluarga secara efektif untuk mengurangi kemiskinan. Assesmement ini dilakukan untuk memperoleh data identitas populasi anak jalanan dan mengetahui secara rinci masalah, penyebab, akibat dan kebutuhan anak jalanan. Pelaksanaan kebijakan tersebut lebih mengedepankan langkah persuasif terhadap anak jalanan agar pada saat pendataan mereka tidak mengalami tarauma atau ketakutan.
Pemerintah menyediakan anggaran untuk membangun rumah-rumah panti sosial dan panti anak dengan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah serta lembaga sosial masyarakat di bidang anak jalanan. Selain itu, pemerintah juga telah menyediakan lebih dari 400 rumah singgah yang berguna untuk menampung anak-anak jalanan di seluruh Indonesia. Langkah strategis lain yang ditempuh Departemen Sosial dalam melakukan perlindungan terhadap anak jalanan adalah dengan melakukan berbagai kerjasama dengan institusi-institusi sosial lain seperti Save The Children.

     B.     ALASAN MEMBUAT PROGRAM TERSEBUT
Alasan memilih program tersebut adalah karena permasalahan-permasalahan yang dihadapi anak jalanan seperti eksploitasi dan kekerasan, baik kekerasan fisik, psikis, dan seksual, masih menjadi problematika di negara ini. Permasalahan anak jalanan yang masih marak terjadi tersebut adalah tanggung jawab kita sebagai orang Islam. Dimana di dalam Islam diajarkan untuk membantu dan menyantuni anak yatim atau fakir miskin. Permasalahan anak-anak jalanan tersebut juga merupakan tanggung jawab pemerintah sebagai ulul amri di negara ini. Dalam Undang-undang Dasar juga telah dijelaskan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar, termasuk anak jalanan merupakan tanggung jawab pemerintah untuk memeliharanya. Dalam melakukan tanggung jawabnya tersebut, ada berbagai hal yang telah dilakukan pemerintah khususnya Departemen Sosial, yang merupakan departemen yang tugasnya mengurusi dan meneyelesaikan masalah-masalah tersebut.

     C.    LANGKAH-LANGKAHNYA
1.  Melakukan pembatasan terhadap arus urbanisasi (termasuk arus masuknya anak-anak) ke Jakarta, dengan cara menggalakkan operasi yustisi, memperkuat koordinasi dengan daerah asal, pemulangan anak jalanan ke daerah asal, dll.
2. Melakukan identifikasi terhadap akar permasalahan guna menyelesaikan masalah anak jalanan tersebut dengan menyentuh pada sumber permasalahannya. Sebagai contoh : banyak diantara anak jalanan yang menjadi tulang punggung keluarganya.  Jika ini yang terjadi, maka pemerintah tidak bisa hanya melatih, membina atau mengembalikan si anak ke sekolah. Tapi, lebih dari itu pemerintah harus melakukan pendekatan dan pemberdayaan ekonomi keluarganya;
3.   Mengembalikan anak jalanan ke bangku sekolah. Ini tidak gampang. Harus ada perlakuan khusus terhadap mereka. Masing-masing anak jalanan tentu memiliki permasalahan yang spesifik. Maka pendekatan yang dilakukan untuk mengembalikan mereka ke sekolah juga harus dilakukan dengan cara yang spesifik pula;
4.     Memberikan perlindungan kepada anak jalanan tanpa terkecuali. Undang-undang nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak juga mengamanatkan bahwa perlindungan anak perlu dilakukan dengan tujuan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia dan sejahtera.
5.      Menciptakan program-program yang responsif terhadap perkembangan anak, termasuk anak jalanan;
6.    Melakukan penegakan hukum terhadap siapa saja yang memanfaatkan keberadaan anak-anak jalanan di ibukota;
7.  Membangun kesadaran bersama bahwa masalah anak jalanan sesunggungnya merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, keluarga dan orang tua.

     D.    SASARAN PROGRAM DAN YANG TERLIBAT
Sasaran dari program tersebut adalah para anak jalanan yang belum bias hidup sejahtera dan juga belum mendapatkan pendidikan formal yang kecukupan, dan juga anak yang merasakan kekerasan dan juga pengeksploitasian. Anak yang sedemikian rupa perlu bimbingan agar tidak merasa ketakutan dan merasa dirinya diperhatikan. Dengan adanya program pemerintah tersebut diharapkan mampu mengurangi adanya anak-anak jalanan di negri ini. Dan juga diharapkan dengan adanya program tersebut maka diharapkan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang berkualitas, dan mendapatkan pendidikan yang merata.
Pihak yang terlibat dalam program ini adalah pemerintah sebagai penanggung jawab atas permasalahan-permasalahan yang ada. Diharapkan pemerintah mampu menanggulangi masalah ini dengan segera dan tidak ada lagi masalah anak jalanan di negri ini. Selain pemerintah masyarakat juga terlibat dalam program ini. Masyarakat harus mendukung program ini untuk kebaikan bersama.

     E.     KAPAN PROGRAM DILAKSANAKAN
Program ini dilaksanakan secepatnya, karena kondisi anak jalanan yang sudah memprihatinkan di negri ini. Hendaknya masyarakat Indonesia mendapatkan perlakuan yang sama agar tidak adanya masalah-masalah sosial tersebut. Agar bangsa Indonesia lebih berkembang lagi fdalam kualitas sumber daya manusianya.

     F.     DIMANA PROGRAM DILAKSANAKAN
Program dilaksanakan di daerah yang banyak anak jalanannya, misalnya perkampungan pemulung di kota-kota besar. Selain untuk mengurangi jumlah anak jalanan juga diharapkan agar tidak mengganggu lalu lintas jalan.


Masalah Sosial di Indonesia "Korupsi"

Add Comment

“KORUPSI”


Sering kita mendengar kata yang satu ini yaitu korupsi, korupsi ada di sekeliling kita, mungkin terkadang kita tidak menyadari itu. Korupsi bisa terjadi di rumah, sekolah, masyarakat, maupun di instansi tertinggi dalam pemerintahan. Mereka yang melakukan korupsi terkadang menganggap remeh hal yang dilakukan itu. Hal ini sangat mengkhawatirkan, sebab bagaimanapun, apabila suatu organisasi dibangun dari korupsi maka akan dapat merusaknya.
Salah satu penyebab terjadinya korupsi adalah rapuhnya moral dan rendahnya tingkat kejujuran dari aparat penyelenggara negara. Korupsi di Indonesia dewasa ini sudah mengancam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Korupsi telah mengakibatkan kerugian materil keuangan negara yang sangat besar. Namun yang lebih memprihatinkan lagi adalah terjadinya perampasan dan pengurasan keuangan negara yang dilakukan secara kolektif oleh kalangan anggota legislatif dengan dalih studi banding, THR, uang pesangon dan lain sebagainya di luar batas kewajaran. Hal itu merupakan cerminan rendahnya moralitas dan rasa malu, sehingga yang menonjol adalah sikap kerakusan. Selain itu, korupsi dapat membawa dampak negatif yang cukup luas dan dapat membawa negara ke jurang kehancuran.

A. PROGRAM UNTUK MENANGGULANGINYA
Dengan banyaknya korupsi yang terjadi di negara ini, maka akan di adakan program-program untuk menanggulanginya salah satunya adalah dengan membuat program gerakan masyarakat anti korupsi. Program ini bertujuan untuk memberantas korupsi yang terjadi di Indonesia sekarang ini.

B. ALASAN MEMBUAT PROGRAM TERSEBUT
        Alasan membuat program gerakan masyarakat anti korupsi adalah karena untuk mencegah terjadinya korupsi yang sedang marak terjadi di Indonesia saat ini. Dengan adanya program tersebut maka diharapkan korupsi di Indonesia dapat berkurang sedikit demi sedikit dengan bantuan dari ormas-ormas lain. Selama ini pemberantasan korupsi di Indonesia hanya dijadikan sebagai bahan kampanye untuk mencari dukungan saja tanpa adanya tindakan yang nyata dari partai politik yang bersangkutan. Gerakan masyarakat anti korupsi ini diperlukan untuk menekan pemerintah dan sekaligus memberikan dukungan moral agar pemerintah bangkit memberantas korupsi.

C. LANGKAH-LANGKAH PROGRAM TERSEBUT
            Langkah-langkah program gerakan masyarakat anti korupsi adalah :
           1.    Membiasakan diri untuk bersikap jujur.
           2.    Menanamkan nilai-nilai pendidikan anti korupsi sejak dini.
           3.    Mengajarkan nilai-nilai moral di sekolah maupun perguruan tinggi.
           4.    Menyadari bahwa pemberantasan korupsi bukan hanya tanggung jawab lembaga penegak
                 hukum seperti KPK  melainkan menjadi tanggung jawab kita semua.
           5.     Memberikan hukuman mati bagi para koruptor, ini diharapkan memberikan efek jera terhadap
                 para koruptor.

D. SASARAN PROGRAM DAN YANG TERLIBAT
      Sasaran dari program ini adalah para pejabat-pejabat tinggi negara yang sewenang wenang  melakukan kekuasaannya sehingga dapat menimbulkan korupsi. Dengan program ini pejabat-pejabat tinggi negara diharapkan dapat mengikuti peraturan dan ketentuan yang dibuat oleh pemerintah dalam memberantas korupsi di negeri ini.
     Pihak yang terlibat dalam program ini adalah pemerintah sebagai penanggung jawab atas permasalahan korupsi yang terjadi di negeri ini. Dan dukungan dari masyarakat yang turut serta membantu memberantas korupsi di Indonesia, sehingga korupsi di Indonesia dapat dicegah dan perlu adanya tindakan-tindakan yang nyata dari pemerintah itu sendiri dalam upaya pemberantasan korupsi.

E. KAPAN PROGRAM DILAKSANAKAN
        Program ini dilaksanakan mulai sejak dini sampai seterusnya, hal itu dikarenakan dengan belajar pendidikan anti korupsi sejak dini maka masyarakat itu menjadi tahu pentingnya pendidikan anti korupsi untuk kedepannya. Oleh sebab itulah  memang sudah sewajarnya pencegahan korupsi menjadi nilai-nilai yang harus dilaksanakan oleh semua komponen yang terlibat. Hal tersebut bukan suatu yang mudah diwujudkan, sehinnga perlu dibudayakan prakteknya oleh berbagai pihak sedini mungkin.

F. DIMANA PROGRAM DILAKSANAKAN
       Program ini dilaksanakan di sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi yang menjadi pusat utama dalam pemberantasan korupsi. Untuk menciptakan sebuah tatanan kehidupan yang bersih, diperlukan sebuah sisitem pendidikan anti korupsi. Pendidikan ini harus ditanamkan secara terpadu mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Karena melalui pendidikan ini, diharapkan semangat anti korupsi akan mengalir di dalam darah setiap generasi dan tercermin dalam perbuatan sehari-hari. Sehingga tidak terjadi korupsi dimasa mendatang.

SEJARAH KLENTENG “HIAN THIAN SIANG TEE” WELAHAN JEPARA

Add Comment

Tampilan Klenteng dari depan pintu gerbang
A.    SEJARAH
            Pada tahun 1830 dimana Gubernur Jendral Belanda yaitu Johanes Graaf Van Bosch berkuasa di Indonesia, yang pada waktu itu disebut penjajahan Hindia Belanda, datanglah seorang Tionghoa totok dari Tiongkok bernama Tan Siang Boe. Kepergiannya dari Tiongkok menuju ke Asia Tenggara tersebut perlu mencari saudara tuanya bernama Tan Siang Djie di Indonesia. Sewaktu berangkat dari Tiongkok bersamaan dalam satu perahu yang ada di dalamnya seorang Tasugagu pendeta dimana Tasu tersebut selesai bersemedi dari Pho To San di wilayah daratan Tiongkok, yang merupakan tempat pertapaan dari paduka menteri/ kaisar “ Hian Thian Siang Tee “.
Ditengah perjalanan tasu tersebut jatuh sakit, sehingga dirawat Tan Siang Hoe dengan bekal obat – obatan yang dibawanya dari Tiongkok, sehingga sembuh. Sebagai terima kasih, Tan Siang Boe diberikan satu kantong yang berisi barang–barang pusaka kuno Tiongkok antara lain sehelai sien tjiang (kertas halus bergambar Paduka Hian Thiam Siang Tee), sebilah po kiam (pedang Tiongkok), satu hio lauw (tempat abu), dan satu jilid tjioe hwat (buku pengobatan/ramalan).
Setelah Tan Siang Boe tiba di Semarang, menginap di rumah perkumpulan “Kong Kwan” memperoleh keterangan bahwa saudara tuanya/kakaknya ada di daerah Welahan Jepara, maka beliau pergi untuk menjumpai Tan Siang Djie di tempat tersebut. Di sana beliau dapat berjumpa dengan saudara tuanya yang masih mondok berkumpul dalam satu rumah dengan keluarga Liem Tjoe Tien. Rumah tersebut masih ada terletak di Gang Pinggir Welahan dan rumah itu sampai sekarang dipergunakan tempat buat menyimpan pusaka kuno “klenteng”sebagai tempat pemujaan dan dihormati oleh setiap orang Tionghoa yang mempercayainya, setelah beberapa waktu lamanya, Tan Siang Boe menetap dengan kakaknya di Welahan, maka pada suatu hari pergilah ia bekerja di lain daerah, sedangkan barang yang berisi pusaka kuno tersebut dititipkan kepada kakaknya. Mengingat keselamatan akan barang-barang titipan tersebut maka oleh Tan Siang Djie barang tersebut dititipkan kepada pemilik rumah Liem Tjoe Tien yang selalu disimpan di atas loteng dari rumah yang didiami.  Pada waktu itu, pada umumnya masih belum mengetahui barang pusaka apakah gerang yang tersimpan di atas loteng itu. Selama dalam penyimpanan di atas loteng tersebut setiap tanggal tiga yaitu hari lahir “sha gwe” yakni hari Imlex Seng Tam Djiet dari Hian Thian Siang Tee, keluarlah daya ghaib dari barang pusaka tersebut mengeluarkan cahaya api seperti barang terbakar, sewaktu-waktu keluarlah ular naga dan kura-kura yang sangat menakjubkan bagi seisi rumah. Dengan kejadian itu dipanggilah Tan Siang Boe yang semula menitipkan barang tersebut untuk kembali ke Welahan guna mebuka pusaka yang tersimpan di dalam kantong tersebut. Setelah dibuka dan diperlihatkan kepada orang-orang seisi rumah sambil menuturkan tentang asal mula barang tersebut sehingga ia dapat memiliki pusaka kuno Tiongkok. Dengan adanya asal mula pusaka tersebut maka orang-orang seisi rumah mempunyai kepercayaan bahwa pusaka kuno itu adalah wasiat peninggalan dari Paduka Hian Thiam Siang Tee maka dipujanya menurut adap leluhur.
Pada suatu hari Lie Tjoe Tien sakit keras dan penyakitnya dapat disembuhkan kembali dengan kekuatan ghaib yang ada di pusaka, dengan kejadian itu maka dari percakapan mulut ke mulut oleh banyak orang sehingga pusaka itu dikenal namanya, dihormati, dan dipuja-puja oleh orang yang mempercayainya hingga sekarang.

Tampilan klenteng dari depan dalam pintu gerbang

B.     KLENTENG TERTUA DI INDONESIA
Bangunan tertua sebelum klenteng Welahan

Menurut penjaga dari klenteng itu, sebelum dibangun klenteng Hian Thian Siang Tee, ada bangunan yang mirip dengan klenteng Hian Thian Siang Tee hanya saja bangunan itu lebih kecil dan berbentuk seperti pendopo yang terletak di samping klenteng Hian Thian Siang Tee. Menurut keterangan bahwa satu-satunya pusaka tiongkok yang pertama kali di Indonesia adalah yang dibawa oleh Tan Siang Boe dan tersimpan di Welahan. Berdasarkan beberapa sumber lisan dan tertulis, klenteng Welahan ini dibangun pada tahun 1700-an sehingga ada perkataan lain bahwa keberadaan klenteng di Welahan adalah yang paling tua di Indonesia.